Tommy (Ferdy Element), vocalis group band rock papan atas yang lumayan ganteng dan ngetop pada jamannya, tahun 80-an. Suatu hari di pintu apartement Tommy muncul gadis berusia 15 tahun yang mengaku anaknya. Keraguan bahwa itu hanya pengakuan yang mengada-ada dari gadis muda bernama Nikita itu mendadak sirna ketika Tommy mendengar langsung pangakuan Lintang (Wulan Guritno), mantan pacarnya di tahun 90-an. Saat itu mereka berpisah begitu saja karena kelakuan Tommy yang jauh dari bagus. Mengingat Lintang jago karate, Tommy lebih memilih menghilang ke dasar bumi daripada menghadapi Lintang lagi. Lintang akan mengikuti calon suaminya ke USA sementara Nikita masih harus menjalani sisa sekolahnya beberapa bulan sebelum menyusulnya. Dengan terpaksa, Lintang yang tidak punya pilihan lagi itu harus merelakan Nikita untuk sementara waktu, di”jaga” oleh Tommy. Masalah jadi lebih rumit ketika Nikita mulai menapaki cinta pertamanya dengan Brad, Rocker muda yang lagi naik daun saat ini. Hubungan Tommy dan Nikita yang awalnya berlangsung kaku mulai sangat cair, hati mereka mulai saling menyayangi satu sama lain. Tommy diam diam tetap bertekad menghalangi perasaan Nikita kepada Brad, ia berusaha mengalihkan perhatian Nikita atas Brad. Akankah usaha Tommy berhasil?
Cast & Crew Pemain : Ferdy Element Wulan Guritno Olivia Lubis Afgan Julia Perez Rocky Sutradara : Benni Setiawan Penulis : Benni Setiawan Jenis Film : Romantic/comedy Produser : Herman Harson
Sumber : DNA Berita (http://www.entertainment.dnaberita.com/BUKAN%20CINTA%20BIASA.php)
Sekarang ini banyak cara untuk mendapatkan akses internet. Salah satunya dengan menggunakan usb modem internet. Banyak provider yang mulai menyediakan Layanan paket internet murah saat ini. Diantaranya dari Indosat, Telkomsel, XL, Fren, Smart, dll. Sebaiknya kita mencari informasi terlebih dahulu sebelum kita membeli modem dan kartu perdana apa yang akan kita pakai. Saat saya mencari informasi, sulit rasanya untuk mementukan pilihan apa yang akan saya pilih. Dari sekian banyak pilihan itu, tak satupun yang lepas dari kritikan dan keluhan para pelanggan.
Tapi dengan mempertimbangkan dari komentar-komentar para pelanggan tersebut, saya akhirnya memilih juga (Tanpa maksud untuk memihak salah satu provider di atas, maka tak saya sebutkan merk modem dan kartu apa yang saya pakai). Pilihan ini tentunya harus sesuai dengan kebutuhan yang saya butuhkan. Pada umumnya sebagian orang membutuhkan akses internet yang tidak begitu mahal biayanya, dan bisa berinternetan dengan kecepatan yang lumayan. Biasanya ada beberapa paket internet unlimited murah. Ada paket yang mulai dari 100rb/bulan, 200rb/bulan, 400rb/bulan, bahkan ada juga yang 50rb/bulan. Tapi sesuai dengan paket tersebut, maka kecepatan internet pun berpengaruh dalam setiap paketnya. Untuk menyesuaikan dengan keadaan dompet saya, apalagi saya seorang mahasiswa, mungkin paket internet antara 100rb-200rb/bulan dirasa cukup untuk kebutuhan saya. Untuk waktu ke depan, pastinya provider akan mempunyai pelanggan yang lebih banyak. Dari beberapa keluhan yang saya dapatkan, intinya para pelanggan sering tidak mendapat sinyal yang baik dan berakibat kurang bagus pula kecepatan internet yang mereka dapatkan. Mereka berfikir rugi karena mereka bayar mahal untuk bisa mendapatkan akses internet yang cepat tapi hanya sesaat saja. Ada juga provider-provider yang biasa memberikan kualitas akses internet yang cepat hanya untuk bulan-bulan pertama saja. Setelah itu mulai berkurang kecepatannya. Ujung-ujungnya keluar kata-kata kecewa dari para pelanggan tersebut. Sebenarnya hal itu sah-sah saja karena mereka yang mengalami dan untuk komplain sering tak di tanggapi baik. Banyak saran pula yang sering di lontarkan oleh para pelanggan tersebut. Saran saya juga mungkin termasuk mewakili dari beberapa saran dari para pelanggan itu. Yaitu, sebaiknya para penyedia layanan internet memberikan kualitas kecepatan internet yang sesuai dengan apa yang mereka sediakan, dan juga jumlah dari tower yang memancarkan sinyal seharusnya bisa di tambah lebih banyak lagi, karena para pelanggan akan terus bertambah dan menangkap sinyal dari tower itu. Apakah anda juga termasuk orang yang akan menggunakan akses internet modem usb ? Pintar-pintarlah memilih....!!!
Adobe Photoshop CS3 merupakan software gambar yang sanga tpopuler dan kecanggihannya sudah diakui. Kelengkapan fasilitas dan kemampuannya yang luar biasa dalam mengolah dan memanipulasi gambar membuat banyak desainer grafis menggunakannya. Keberadaannya benar-benar mampu membantu dan memudahkan pemakai dalam menyelesaikan berbagai jenis pekerjaan digital maupun digital imaging. Buku panduan ini mengupas tuntas fasilitas yang dimiliki Adobe Photoshop CS3. Dalam setiap pokok bahasan, penulis berusaha mengulas berbagai fasilitas yang hanya dapat dijumpai pada Adobe Photoshop CS3. Kemudian buku ini membahas pula fungsi-fungsi untuk keperluan manipulasi gambar.
Lebih lanjut buku ini menyajikan beberapa contoh aplikasi yang dapat digunakan sebagai bahan latihan agar pembaca lebih mudah memahami isi setiap pokok bahasannya. Dengan demikian, buku ini sangat cocok dipakai dan dimiliki sebagai buku panduan belajar Adobe Photoshop CS3.
Pokok bahasan meliputi: Fasilitas dan fitur terbaru Adobe Photoshop CS3 Adobe Bridge Menyiapkan lembar kerja Mengolah warna dan layer Menggunakan Seleksi Membuat dan mengolah obyek Shape dan Path Menggunakan filter Membuat dan mengolah animasi Mengoreksi kesalahan Membuat dan merekam action Mencetak dan mengolah gambar
Kategori Buku : Desain Grafis ISBN 978-979-29-0284-8 Penerbit : Wahana Komputer 16x23cm, 362halaman Cetakan I, 2007 Harga : Rp.46000
Pengumuman kelulusan ujian akhir nasional. Satu jam lagi kata kepala sekolah ketika memberi sambutan. Kami berkumpul dan berbaris tepat pukul 08.00 pagi, dihalaman sekolah. Sambutan dan pengarahan Kepala sekolah di dengarkan dengan hikmat, semua murid menunduk berdo’a dengan hati berdebar. Menanti detik-detik yang sangat menentukan masa depan. Setelah sambutan, semua siswa kelas III SMP Bhakti Negeri masuk ke dalam kelas masing-masing.
Sangat menegangkan. Hari ini sebuah sejarah terpatri dalam diri masing-masing. Dan anehnya kelas III D yang waktu kemarin ketika masa belajar terkenal dengan keributannya dan selalu didatangi oleh guru BP, hari ini sunyi senyap. Anak-anak biang keributan khusuk dengan do’a mereka. Semua menundukan kepala dengan tangan di atas meja, dari balik jendela kaca, langkah Ibu Rita wali kelas III D terlihat memasuki ruangan, wajahnya pun tegang, beliau takut dan malu jika pelajaran yang selama ini diberikan guru-guru SMP Bhakti Negeri tidak membuahkan hasil. Bu Rita melangkah dengan membawa map berwarna kuning yang didalamnya berisi empat puluh amplop berwarna putih yang sudah tertera nama masing-masing dari murid yang ada di dalam kelas ini.
“Anak-anaku, ketegangan ini bukan hanya dirasakan kalian namun juga semua dewan guru di sekolah ini. Diantara kalian ada yang gagal dan harus mengulang tahun depan. Kami dewan guru meminta maaf jika pelajaran yang kami berikan tidak dapat diterima dengan baik oleh kalian, kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu kalian. Dan semua itu kembali pada kalian. Jika kalian selama ini serius dalam belajar, pasti kalian tidak akan kecewa. Baiklah langsung saja akan saya bagikan amplop pengumuman ini dan ibu harap dibuka di rumah, di depan orang tua kalian.” Sambutan Ibu Rita menambah gementar hati semua murid.
Satu persatu amplop sudah berada di tangan semua murid. Kami sekelas tidak ikut keluar kelas, detak jantung mengiringi detik-detik penentuan. Amplop putih ini kupandangi dengan perasaan khawatir, namun penasaran. Seakan tidak mendengar perintah Ibu Rita untuk membuka di rumah di depan orang tua, karena besar rasa penasaran akhirnya kami sepakat untuk membuka bersama-sama di dalam kelas. Belum ada intruksi buka, si Hari anak paling bandel di kelas berteriak dan tersungkur sujud di lantai kelas “terima kasih Tuhan” teriaknya, pandangan kami serentak tertuju padanya. Rasa penasaran kami semakin memuncak. Riuh mendadak terjadi. Tangis sedih si Bolon anak yang menjadi siswa teladan tak dapat terelakan satu pelajaran dia gagal. Tiga murid putri pingsan tak sanggup dengan kenyataan, rasa malu dan menyesal bercampur aduk, rasa heran bercampur curigapun terlempar.
Aku membuka amplopku dengan gemetaran. Kertas putih yang berlogo dinas pendidikan aku buka berlahan, langsung mataku menemukan nama yang dicetak dengan huruf tebal.”AGUS SUJATMIKO”. Lalu kulihat tulisan “LULUS”. Jantungku semakin berdebar, haru hingga meneteskan butiran bening di kelopak mataku. Perjuangan bapak dan Ibu tidak sia-sia, batinku.
Rasa bahagia, bercampur dengan kecewa dan sedih. Setiap orang yang mengucapkan selamat pada ku pasti disertai dengan pertanyaan yang tidak dapat aku jawab, bahkan menyakitkan sekali. “Selamat ya, mau lanjut ke SMA mana?” Hanya “Entahlah” jawabku.
Aku mengingat selama 3 tahun sekolah, keadaan ekonomi keluarga semakin memburuk. Untuk lulus SMP saja aku sudah sangat bersyukur sekali. Karena hampir saja aku mandek di tengah jalan. Karena aku rasakan kesulitan yang di alami orang tuaku sangat berat, jangankan untuk membayar iuran sekolah atau membeli LKS, untuk makan sehari saja Bapak harus mencari bekicot setiap pagi, yang hanya di hargai Rp.1500/kg-nya. Dan itu tidak cukup untuk membeli 1 kg beras.
Namun, semangat Bapak untuk terus menyekolahkan aku tetap membara. Setiap hari nasehat-nasehatnya membukakan pikiranku. Ketika bapak mulai mengeluh dengan keadaan ini, karena biaya kelas 3 itu tidak sedikit, keajaiban Tuhan datang. Aku mendapat beasiswa dan akhirnya aku dapat lulus juga walau dengan sangat tertatih.
Semua guru menasehati aku, agar jangan menyiakan prestasi ini, namun aku anggap sia-sia saja prestasiku. Ibarat ubi rebus, jika memasaknya sempurna maka empuk dan enak dimakan, namun jika ubi itu direbus dan ditengah kematangannya api ditungku dimatikan maka hanya jadi ubi yang bantat. “matang tidak, mentahpun nggak” . Itulah aku dan itu menjadi beban dalam pikiranku. “Kalau bukan aku siapa yang akan merubah nasibku” kataku dalam hati.
Sepanjang jalan pulang rasaku tak karuan. Otakku ditempa oleh keadaan. Kebimbangan untuk menetapkan masa depan begitu suram. Mau jadi petani? Ladang dan sawah sudah terjual untuk biaya pertama masuk sekolah. Lantas jika tidak melanjutkan sekolah mau jadi apa? Ngapain? Benakku terusik.
Sampai di rumah, keadaan rumah sangat sepi. Bapak dan ibu serta Rinto adikku pasti sedang mencari kayu bakar dan talas di kebun-kebun kopi milik warga yang blukar karena ditinggalkan pemiliknya pergi merantau ke Luar Negeri menjadi TKI. Aku masuk ke dalam rumah, mataku meyapu keseluruh sudut ruangan, sepi. Lalu aku buka tudung saji yang terbuat dari anyaman bambu made in bapak, kosong. Hanya sebutir nasi kering yang melekat di atas meja sisa kemarin. Aku melangkah ke tunggu di dapur rumahku, senyap dan dingin. Abu yang tersisa dari kayu bakar sepertinya sudah dari kemarin. “Pasti Ibu tidak masak hari ini” Gumamku. Rasa lapar aku tahan, air putih aku harap cukup untuk mengenyangkan perut.
Aku rebahkan tubuhku di balai bambu, amplop kelulusan masih aku pegang .
“Keadaanku sangat payah, aku harus tetap sekolah agar kelak keluargaku tidak lagi dalam keadaan susah. Aku harus sekolah!, tapi aku tidak akan meminta biaya pada orang tua, walau tahun ini Tuhan belum mengizikan, aku harap tahun depan, aku harus tetapa sekolah” Jerit hatiku.
Rasanya aku harus hijrah dari desa ini. Aku akan mencari pekerjaan untuk menlanjutkan sekolahku sendiri. Itulah tekad ku. Pikirianku merayap jauh, keadaan keluargaku membangun mimpi-mimpi besar di anganku. Aku jadi ingat petuah guru SD ku” Raihlah cita-citamu setinggi bintang di langit. Jika tidak tergapai setidaknya setinggi pohon kelapa yang tergapai” kata bijak itu mampu mendorongku untuk tetapkan pendirianku. Aku harus terus sekolah!. Kukepalkan tangan, kukatupkan bibir dan biarkan gigi-gigiku beradu, dengan perasaan geram dan greget penuh semangat.
Terdengar dibelakang rumahku suara “dubrak” segulung kayu bakar di bantingkan oleh Bapak. Nafas lelahnya terdengar hingga ketempatku berbaring. Rengekan kambing bersahutan ketika melihat Rinto membawa segulung rumput hijau yang segar. Suara pintu dapur terbuka. Aku bangkit dari rebahku, melangkah menyambut mereka.
“Sudah pulah le” Sapa Ibu sambil meletakan keranjang yang berisi pucuk daun singkong dan tales di dekat rak piring yang sudah reot.
“Iya bu” Jawabku sambil mencium telapak tangan ibu, dengan harum keringat dan walang sangit, lalu disusul dengan tangan bapak yang legam mengkilat oleh keringat. Rinto sibuk memberi makan kambingnya.
“ Terima kasih Pak, Bu akhirnya aku lulus” Ucapku sambil memeluk tubuh-tubuh renta itu. Tangan-tangan kasar namun lembut itu mengelus rambutku dengan rasa haru dan sayang. Hatiku terasa adem tak sanggup untuk mengatakan jika aku ingin sekali melajutkan sekolah.
“Kamu masih ingin terus sekolah le?” Tanya Ibu, tiba-tiba. Aku terdiam, tak dapat menjawab. Aku tahu perasaan mereka, aku tahu mereka sedih, aku tahu mereka sangat menginginkan aku harus tetap sekolah, aku tahu mereka putus asa, namun mereka tak dapat ber buat apa-apa.
Malam semakin larut, anganku terus mengusik, gelisah tak dapat memejamkan mata. Semua posisi sudah aku terapkan, miring salah terlentang salah tengkurap apalagi. Merdu suara jangkrik mengiringi hembusan angin dingin yang menyelusup melewati cela-cela jendela kamar dan menggoyangkan api pada lampu minyak dari kaleng susu di atas meja kecil dalam kamarku.goyangan lidah api mungil itu seirama dengan goyangan kalut otakku.
Terdengar lirih di tengah kesunyian malam percakapan Ibu dan Bapak di dalam kamarnya.
“Anak kita harus tetap terus sekolah Pak, kasihan lagi pula anaknya pintar dan cerdas” kata Ibu.
“Iya bu, tapi yang Bapak pikirkan pakai apa kita membiayainya?” jawab Bapak lemah.
“Ibu yakin pak, nanti ada saja jalan dan rezekinya, selagi kita benar-benar niat mau menyekolahkannya”
“Ya, kita hanya bisa berdo’a saja bu”
“Gimana kalau kambingnya Rinto di jual dulu Pak?, nanti kita ganti dari hasil paroan kambing titipan Pak Kiran” Usul Ibu.
“Tapi kita harus izin dulu bu dengan Rinto, Bapak Takut Rinto kecewa, ya ibu tahu sendiri Rinto sangat sayang dengan kambing itu”
“Iya Pak”.
Lalu hening.
Keheningan malam berlalu, kokok ayam jantan bersahutan disusul Azan subuh lirih dari surau, bergegas aku mandi walau mata ini berat sekali karena semalaman aku tidak dapat tidur. Sholat subuh adalah kewajiban.
Fajar menyingsing mentari hangat menyinari halaman rumah yang belukar, tanaman hias tak terawat. Dibelakang Rumah Rinto dan Bapak sedang membersihkan kandang kambing, sisa rumput yang tidak dimakan kambing dikumpulkan lalu dibakar. Aku mengisi bak mandi dan gentong untuk masak dan mencuci piring Ibu.
Di halaman belakang tepatnya di kandang kambing, terdengar Bapak bercakap dengan Rinto.
“Le,.kambing Pak Kiran sebentar lagi akan melahirkan ini, kalau dilihat dari besar perutnya sepertinya dua anak kambing didalamnya.” Kata Bapak sambil mengelus-elus punggung kambing.
“Iya pak, kambing ku kapan ya pak hamilnya?” Tanya Rinto.
“Wah tiga bulanan lagi baru bisa dikawinkan le” Jawab bapak sambil tersenyum.
“Le,? Kalau anak kambingnya dua satu untuk mas Agus ya?
“Iya pak” Jawab Rinto.
“ Le,? Bapak ini kasihan sama masmu” Ucap Bapak serius.
“Kenapa pak” Tanya Rinto heran.
“Mas mu ingin sekolah lagi, tapi Bapak gak ada biaya, padahal mas mu pinter loh le.”
“Iya pak, terus gimana pak?”
“Ya.. begini bapak Cuma Tanya, kalau seandainya Bapak pinjam kambingmu boleh nggak le? Untuk bayar sekolah masmu?” Tanya bapak hati-hati.
“ Nanti Rinto bagaimana pak?”
“ Ya kambing mas mu yang belum lahir ini untuk kamu, gimana le?”
“Iya boleh pak. Tapi bilang sama mas Agus, jangan sia-siakan”. Mendengar ucapan itu Bapak memeluk tubuh Rinto yang mungil, anak sekecil Rinto sudah bisa diajak berbagi. Sungguh anugrah Tuhan yang begitu besar untuk keluargaku.
Siang ini di belakang rumahku, tepatnya di kandang kambing. Rinto mengelus-elus kambing kesayangannya. Kambing betina muda hadiah dari kakek ketika dia sakit tipus yang hampir merenggut nyawanya. Adiku sangat menyangi kambingnya, terlihat dari semangatnya mencari rumput-rumput hijau segar setiap hari. Rinto terus mengelus, seakan ia sedang berbicara dengan mengucapkan kata-kata perpisahan. Sebentar lagi ia akan berpisah dengan kambingnya, H. Dungani akan mengambilnya karena sudah di belinya.
Aku menatap adiku yang meratap. Teriris hati ini melihat kesedihan yang terpancar di wajah polos itu. Wajah yang lugu, namun mempunyai jiwa solidaritas keluarga yang mumpuni. Ia korbankan harta satu-satunya, harta kesayangannya, demi aku. Demi cita-citaku. Pengorbanannya tak dapat aku balas dengan nilai dunia, sungguh aku sangat berterima kasih sekali dengan Rinto, berkat keihklasan hatinya, sekarang Kambingya telah menjadikan diriku Seorang Sarjana, pengusaha dan Rinto dapat sekolah dengan layak. Itu lah janji yang pernah aku ucapkan ketika titik bening menetes melepas kepergian kambingnya.
Rintik hujan jatuh di malam ini… Tak lama hujan pun turun dengan begitu lebatnya… Suasana pun jadi terasa tidak sunyi lagi… Memecah keheningan di dalam ruangan ini… Angin yang berhembus seperti datang untuk menemani ku… Seperti Memberi ku rasa ketenangan… Membisikan ku…. Agar aku bisa melupakan sejenak semua rasa gundah yang ku alami… Menjauhkan ku dari pikiran – pikiran yang hinggap di kepala ini… Aku mulai berfikir… Aku rindu saat-saat seperti ini… Saat ku bisa bernafas tenang, berfikir tenang, dan menikmati malam dengan suasana seperti ini… Dan aku pun bisa tidur tenang, tanpa harus memikirkan hari esok… Karena aku ingin menjalani hidup ini bagai air yang mengalir… Bahkan aku pun ingin bisa menutup usia ku seperti ini… Penuh ketenangan…
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem bisa juga di artikan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Definisi sisteminformasi:
Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Atau ;
Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.
sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.
Karakteristik Sistem / Elemen Sistem :
Memiliki komponen ;
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.
Batas sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
Lingkungan luar sistem (environment) ;
Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Penghubung sistem (interface) ;
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
Masukan sistem (input) ;
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
Keluaransistem (Output) ;
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
Pengolah sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
Sasaran sistem ;
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Konsep Dasar Informasi:
Informasi : data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses – output.
Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.
Kuantitas informasi : satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi : bias terhadap error, karena: kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem.
Umur informasi : kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Adacondition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).
Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci :
Berbasis komputer dan sistem Manusia/Mesin
Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesaninformasi
Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/manual sistem.
Sistem basis data terintegrasi
Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data base manajemen system.
Mendukung Operasi
Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi organisasi.
Istilah sisteminformasi
= Manajemen Information System
= Information Processing System
= Information Decision System
= Information System.
Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. ( Robert A. Leitch )
Komponen Fisik sisteminformasi:
Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal untuk interaksi, Media komunikasi data
Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).
Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
Apa itu bahasa ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknnya jika kita memperhatikan beberapa pengertian bahasa tersebut berdasarkan pengertian umum dengan melihat kamus umum, sebagai istilah linguistik dengan melihat kamus linguistik, dan menyimak aneka pendapat para ahli dari latar belakang yang berbeda.
Dalam kamus umum, dalam hal ini Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1990: 66) bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Kamus Webster mendefinisikan bahasa sebagai A systematic means of communication ideas or feeling by the use of communication sign, sounds, gestures, or mark having understood meanings.
Dari dua makna umum tentang bahasa di atas, ada persamaan yang jelas. Persamaan itu adalah bahwa bahasa ditempatkan sebagai alat komunikasi antar manusia untuk mengungkapkan pikiran atau perasaan dengan menggunakan simbol-simbol komunikasi baik yang berupa suara, gestur (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan.
Sebagai sebuah istilah dalam linguistik, Kridalaksana (1993:21) mengartikannya sebagai sebuah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Pei dan Gaynor (1975:119) mengatakan bahwa bahasa adalah A system of communication by sound, i.e., through the organs of speech and hearing, among human beings of certain group or community, using vocal symbols possessing arbitrary conventional meaning.
Dari pandangan ahli linguistik seperti Kridalaksana, Pei, dan Gaynor di atas, bahasa ditekankan sebagai sebuah sistem lambang. Istilah sistem mengandung makna adanya keteraturan dan adanya unsur-unsur pembentuk.
Jalaludin Rakhmat (1992:269), seorang pakar komunikasi, melihat bahasa dari dua sisi yaitu sisi formal dan fungsional. Secara formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dibuat menurut tatabahasa. Sedangkan secara fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. Definisi yang diajukan Rakhmat ini tampak mencoba merangkum pengertian umum dengan pendapat linguis. Istilah sisi formal yang dikemukakan Rakhmat mirip dengan istilah sistem, sedangkan sisi fungsional sejalan dengan bahasa sebagai alat komunikasi. Pemahaman bahwa bahasa sebagai alat komunikasi, juga didukung oleh seorang sosiolinguis bernama Ronald Wardhaugh. Ia menyatakan bahwa bahasa adalah A System of aribtrary vocal symbols used for human communication.
Penggambaran yang lebih luas tentang bahasa pernah disampaikan oleh bapak linguistik modern, Ferdinan de Saussure. Ia menjelaskan bahasa dengan menggunakan tiga istilah yaitu langage, Langue, dan parole. Ketiga istilah dari bahasa Prancis itu dalam bahasa Indonesia dipadankan dengan satu istilah saja yaitu ‘bahasa’. Langage adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara verbal. Langage ini bersifat abstrak. Istilah langue mengacu pada sistem lambang bunyi tertentu yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat tertentu. Sedangkan parole adalah bentuk konkret langue yang digunakan dalam bentuk ujaran atau tuturan oleh anggota masyarakat dengan sesamanya (Chaer, 1995:39-40; Chambers, 95:25; Verhaar,81:1).
Definisi lain tentang bahasa, antara lain bisa kita dapat dari Finochiaro. Meskipun tidak terlalu berbeda dengan definisi-definisi di atas, ia memasukkan kaitan bahasa sebagai bentuk budaya. Ia menyatakan bahwa Language is a system of arbitrary, vocal sumbols which permits all peaple in a given culture, or other peaple who have learned the system of the culture, to communicate or to interact.
Dari sudut pandang psikologi, karena bahasa itu sebuah sistem simbol terstruktur, maka bahasa bisa dipakai sebagai alat berpikir, merenung, bahkan untuk memahami segala sesuatu. De Vito menyatakan bahwa bahasa adalah A potentially self-refleksive, structired system of symbols which catalog the objects, events, and relation in the world .
Dengan melihat deretan definisi tentang bahasa di atas, dapat disimpulkan bahwa cukup banyak dan bervariasi definisi tentang bahasa yang bisa kita temui. Variasi itu wajar terjadi karena sudut pandang keilmuan mereka yang juga berbeda. Meskipun demikian, variasi tersebut terletak pada penekanannya saja, akan tetapi hakikatnya sama. Ada yang menekankan bahasa pada fungsi komunikasi, ada yang mengutamakan bahasa sebagai sistem, ada pula yang memposisikan bahasa sebagai alat.
Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat : 1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3. Alat untuk mengidentifikasi diri.
Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa : 1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa benyamin s, dan lain sebagainya.
3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya.
4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).
Bahasa Indonesia sebagai ragam bahasa baku dijadikan sebagai bahasa pemersatu di wilayah Indonesia yang memiliki beragam bahasa di setiap daerah. Dalam bahasa Indonesia ditemukan sejumlah ragam bahasa. Ragam bahasa merupakan salah satu dari sejumlah variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Variasi itu muncul karena pemakaian bahasa memerlukan alat komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisinya. Ragam tertentu dipakai untuk kepentingan yang sifatnya formal, dan ragam yang lain dipakai untuk kepentingan yang tidak formal. Dalam ragam formal misalnya digunakan untuk pidato kenegaraan, khotbah, kuliah, penyiaran berita lewat radio atau televise, penulisan yang bersifat resmi. Berdasarkan media dan sasarannya, ditemukan ragam lisan dan ragam tulis. Surat merupakan salah satu bentuk komunikasi tulis yang masih sangat penting sampai saat ini. Gagasan/ informasi secara lengkap dapat disampaikan penulis melalui surat.