Penalaran Deduktif

>> Jumat, 12 Maret 2010

Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang sebaliknya dari penalaran induktif. Deduksi adalah cara berpikir di mana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikkan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogisme. Silogisme disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Pernyataan yang mendukung silogisme ini disebut sebagai premis yang kemudian dibedakan menjadi premsi mayor dan premis minor. Kesimpulan merupakan pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif berdasarkan kedua premis tersebut.

Premis adalah sesuatu yang telah diketahui dan diterima (teori, hukum, asumsi). Sebuah premis adalah pernyataan atau proposisi sebelumnya dari yang lain itu disimpulkan atau berikut sebagai kesimpulan.

Contohnya :
Semua mahluk hidup perlu makan untuk mempertahanka hidupnya (Premis mayor)
Joko adalah seorang mahluk hidup (Premis minor)
Jadi, Joko perlu makan untuk mempertahakan hidupnya (Kesimpulan)

Premis mayor artinya pernyataan umum, sementara premis minor artinya pernyataan khusus. Proses itu dikenal dengan istilah silogisme.

Jenis silogisme yaitu :

1. Silogisme Kategorial yaitu Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.

Premis umum : Premis Mayor (My)

Premis khusus :Premis Minor (Mn)

Premis kesimpulan : Premis kesimpulan ( K ), dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Term predikat dalam kesimpulan disebut term mayor, maka premis yang mengandung term mayor disebut premis mayor (proposisi universal), yang diletakkan sebagai premis pertama.

Term subyek dalam kesimpulan disebut term minor, maka premis yang mengandung term minor disebut premis minor (proposisi partikular), yang diletakkan sebagai premis kedua. Term mayor akan menjadi term predikat dalam kesimpulan; sedangkan term minor akan menjadi term subyek dalam kesimpulan


Contoh silogisme kategorial :

My : semua kendaraan bermotor perlu bahan bakar

Mn : motor adalah kendaraan

K : jadi motor perlu bahan bakar

2. Silogisme Hipotesis yaitu Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.

Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.

Contoh silogisme hipotesis :

My : Jika hari ini tidak saling hujan maka budi akan pergi

Mn : tidak hujan

K : jadi, budi akan pergi

3. Silogisme Alternatif
: Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.

Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh silogisme alternatif :

My : Ibu berada di pasar atau di rumah

Mn : Ibu berada di rumah

K : Jadi, Ibu tidak ada di pasar.


4. Entimen : Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

Contoh Entimen :

· Dia tidak lulus karena selalu tidak masuk sekolah

· Anda tidak lulus karena anda tidak masuk sekolah karena sakit

0 komentar:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP