Hakikat Karya Ilmiah

>> Sabtu, 20 Maret 2010

Karya ilmiah adalah tulisan atau juga karya tulis ilmiah merupakan karya seseorang didasarkan atas kebenaran logika rasional dan kebenaran ilmiah. Berupa karya ilmiah hasil peneltian lapangan atau laboraturium dan karya ilmiah hasil ide atau inovasi baru, seperti berupa skrisi, tesis, desertasi, dan hasil penelitian lainnya serta artikel, jurnal, makalah, buku ajar, dan sejenisnya.

Ciri-ciri Karya Ilmiah:
(1) Logis, maksudnya semua keterangan yang diketengahkan mem-punyai alasan yang dapat diterima akal.
(2) Sistematis, yaitu semua yang dipaparkan disusun dalam urutan yang berkesinambungan.
(3) Objektif atau faktual, artinya keterangan yang dikemukakan didasar-kan pada apa yang benar-benar ada atau sesuai dengan fakta.
(4) Teruji, artinya keterangan yang diberikan dapat diuji kebenarannya, dan
(5) Bahasanya bersifat lugas atau denotatif.

Sedangkan syarat-syarat untuk membuat suatu karangan ilmiah yaitu diantaranya sebagai berikut :
(1) Mengandung masalah serta pemecahannya,
(2) Masalah harus merangsang atau menarik perhatian pembaca,
(3) Lengkap dan tuntas, artinya membeberkan semua segi yang berkaitan dengan masalahnya, dan
(4) Disusun menurut sistem tertentu dan metode tertentu sehingga mudah dimengerti dan dipahami.

Macam-macam karya ilmiah antara lain :
(1) Laporan, ialah bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandungsaran-saran untuk dilaksanakan. Laporan ini disampaikan dengan cara seobjektif mungkin.
(2) Makalah, ditulis oleh siswa atau mahasiswa sehubungan dengan tugas dalam bidang studi tertentu. Makalah dapat berupa hasil pembahasan buku atau hasil suatu pengamatan.
(3) Kertas kerja, adalah karangan yang berisi prasaran, usulan, atau pen-dapat yang berkaitan dengan pembahasan suatu pokok persoalan, untuk dibacakan dalam rapat kerja, seminar, simposium, dan sebagainya.
(4) Skripsi, karya tulis yang diajukan untuk mencapai gelar sarjana atau sarjana muda. Skripsi ditulis berdasarkan studi pustaka atau penelitian bacaan, penyelidikan, observasi, atau penelitian lapangan sebagai prasyarat akademis yang harus ditempuh, dipertahankan dan dipertanggungjawabkan oleh penyusun dalam sidang ujian.
(5) Tesis, mempunyai tingkat pembahasan lebih dalam daripada skripsi. Pernyataan-pernyataan dan teori dalam tesis didukung oleh argumen-argumen yang lebih kuat, jika dibandingkan dengan skripsi. Tesis ditulis dengan bimbingan seorang dosen senior yang bertanngungjawab dalam bidang studi tertentu.
(6) Disertasi, ialah karangan yang diajukan untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi yang diberikan oleh suatu Perguruan Tinggi. Penulisan desertasi ini di bawah bimbingan promotor atau dosen yang berpangkat profesor, dan isinya pembahasan masalah yang lebih kompleks dan lebih mendalam daripada persoalan dalam tesis.
(7) Resensi, ialah karya tulis yang berisi hasil penimbangan, pengulasan, atau penilaian sebuah buku. Resensi yang disebut juga timbangan buku atau book review sering disampaikan kepada sidang pembaca melalui surat kabar atau majalah. Tujuan resensi ialah memberi pertimbangan den penilaian secara objektif, sehingga masyrakat mengetahui apakah buku yang diulas tersebut patut dibaca ataukah tidak.
(8) Kritik, dari bahasa Yunani kritikos yang berarti `hakim’. Kritik sebagai bentuk karangan berisi penilaian baik-buruknya suatu karya secara objektif. Kritik tidak hanya mencari kesalahan atau cacat suatu karya, tetapi juga menampilkan kelebihan atau keunggulan karya itu seperti adanya.
(9) Esai, adalah semacam kritik yang lebih bersifat subjektif. Maksudnya apa yang dikemukakan dalam esai lebih merupakan pendapat pribadi penulisnya.

Sikap Ilmiah

Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
Sikap menghargai karya orang lain : Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.


Beberapa kesalahan yang dapat ditemukan dalam karya ilmiah yaitu :

1. membuat pembaca bosan
2. memberikan informasi yang tidak perlu
3. membuat bingung pembaca
4. menyerang pembaca yang tidak sependapat
5. mengecewakan pembaca
6. menggunakan nada yang bersifat apologi terhadap hal yang ditulisnya
7. menyampaikan masalah/kasus dengan pernyataan yang berlebihan
8. menggunakan bahasa yang ekstrim dan emosional

0 komentar:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP